Aku pernah memapah dirimu
ketika kau merintih dalam sakit keterasingan
membantumu merangkak pada ujung batas kegelisahan
eratkan pegangan pada pundak perlindungan yang tegap
bertenduh pada ruang yang menyisakan hitungan bulan
dan kini kau tinggalkan congkak setelah mampu berdiri menepuk dada lupa ragamu itu duri.
Larilah...
dari resah, rasa gelisah atas salah
sedang hari yang mendung terhalang awan berarak
cahayanya tak terasa hangat
lalau kau gali kubangan pada lumpur
dan kau membenamkan diri
tanganmu meronta-ronta
angkatlah dirimu
bersihkan...!
berjalanlah pada hari yang terang
tutuplah kubangan itu untuk tidak terperosok
maafkan dirimu, lalu pulanglah pada kedirianmu.
Subang, 02 Desember 2017
No comments:
Post a Comment